Deeply Impressive Dramas.
Itu judul blog yang pertama kali terpikir sewaktu akhirnya memutuskan untuk mengorbitkan blog ini. Sebetulnya sudah lama ide ini dipertimbangkan. Faktor pemberat realisasinya antara lain adalah ketidakinginan menebarkan kerusakan, alias menularkan ketagihan terhadap drama pada orang lain. Tetapi, setelah berulang kali dipikirkan justru kalau tidak saya bagikan, apa yang telah saya jalani ini menjadi sia-sia. Setidaknya mungkin kelak ada yang bisa mengambil hikmah dari baik dan buruk, kesenangan sesaat, kerugian, serta kerusakan yang terjadi selama sepenggal masa hidup saya dimabuk drama dan film.
Itu judul blog yang pertama kali terpikir sewaktu akhirnya memutuskan untuk mengorbitkan blog ini. Sebetulnya sudah lama ide ini dipertimbangkan. Faktor pemberat realisasinya antara lain adalah ketidakinginan menebarkan kerusakan, alias menularkan ketagihan terhadap drama pada orang lain. Tetapi, setelah berulang kali dipikirkan justru kalau tidak saya bagikan, apa yang telah saya jalani ini menjadi sia-sia. Setidaknya mungkin kelak ada yang bisa mengambil hikmah dari baik dan buruk, kesenangan sesaat, kerugian, serta kerusakan yang terjadi selama sepenggal masa hidup saya dimabuk drama dan film.
Rangkaian cerita ini akan dimulai dari drama-drama yang meninggalkan
kesan dalam pada diri saya. Serial drama Korea dan Jepang pertama yang saya tonton, drama dengan cerita
unik, solid, memiliki karakter yang sangat kuat, masuk dalam kategori tersebut.
Drama-drama pendek serta film yang menurut saya bagus juga masuk ke dalam daftar
antrian. Tidak menutup kemungkinan juga ada drama/ film di luar kategori itu,
misalnya yang baru saja ditonton.
Akan saya coba untuk mengupas berbagai pelajaran dan
nilai-nilai yang terdapat di dalam drama tersebut. Berusaha menjadi penonton aktif,
bukan penonton yang menerima untuk dicekoki apa saja. Jujur, saya terinspirasi
oleh para penulis dan antusias drama yang aktif di Dramabeans.com. Mereka mengupas
drama dan hal-hal yang terkait dengannya secara kritis dan cerdas, serta menjadikan
drama sebagai wahana sosial. Hingga saat ini saya memang masih sebatas pembaca hening di sana. Setiap senggang, situs itulah yang dibuka lewat
HP. Sesekali saja saya memberikan komentar jika sedang sangat ingin. Diam-diam saya ingin ada situs yang seperti itu, tetapi lebih bernuansa Indonesia, yang memberi pandangan dari sudut budaya seorang Indonesia.
Kembali ke blog ini. Pada akhirnya, alamat ‘di-drama.blogspot.com’-lah
yang tersedia. Menurut saya, nama ini cukup enak didengar, tidak buruk. Untuk menyesuaikan, maka nama
blog menjadi ‘D.I. Drama’. Kepanjangannya masih sama, tetapi saya ingin menambahkan
juga kepanjangan versi Bahasa Indonesianya. Mungkin kelak seiring dengan perkembangan
blog ini akan ditemukan frase yang bagus..
Oke, cukup dulu untuk perkenalannya. Saya bukan seorang penulis, hanya seseorang yang nekat menulis. Kritik dan saran akan sangat diterima di sini. Tentu saja, saya juga mengharapkan sopan santun, etika, dan rasa saling menghargai dijunjung tinggi.
Salam kenal,
Red May
Tidak ada komentar:
Posting Komentar