Halaman

Sabtu, 24 Agustus 2013

Take Off (film)




atas: Kaupun juga tim nasional!
bawah (oranye): Langitlah yang kuimpikan!


Saya benar-benar tidak menduga dari judulnya bahwa ini adalah film yang mengangkat olah raga. Dari judul versi internasionalnya (Take Off), saya mengira akan berurusan dengan dunia penerbangan. Hehe.. Setelah mengetahui judul asli film ini adalah 국가대표 (secara harfiah = perwakilan negara, dialihbahasakan menjadi tim nasional), saya menyadari kebodohan itu.
Take-off didasarkan pada kisah nyata tim nasional ski jump Korea Selatan, yang berjuang mulai dari nol hingga puncak prestasi.

Sebelum
Sesudah

 Alkisah suatu kota di Korea Selatan berambisi menjadi tuan rumah olimpiade musim dingin. Sebagian persyaratannya, kota itu harus memiliki tim nasional untuk salah satu olah raga yang dipertandingkan. Maka diputuskanlah untuk membentuk tim ski jump. Pak Pelatih (Seong Dong-il) berusaha mengumpulkan atlet-atlet potensial. Ia berusaha merekrut mantan anggota timnas ski jump Amerika Serikat (Ha Jeong-u). Atlet berdarah korea itu diadopsi oleh keluarga Amerika dan ia remigrasi ke Korea untuk mencari Ibu kandungnya. Ia menerima tawaran dari pelatih agar mendapat kesempatan naturalisasi. Selain dia, Sang Pelatih juga merekrut tiga orang mantan pe-ski amatir yang karirnya terhenti oleh kasus steroid. Walaupun sama-sama ski, ski jump memerlukan keahlian khusus yang berbeda dari ski yang telah mereka geluti. Jadilah semuanya belajar dari nol di bawah asuhan pelatih dan mantan atlit timnas Amerika itu. Mereka menggunakan fasilitas latihan seadanya untuk berusaha mengontrol postur dan keseimbangan tubuh, berusaha mengatasi ketakutan akan ketinggian dan kecepatan tinggi. Semuanya dibumbui dengan kendala masalah keluarga, keuangan, sedikit masalah politis, dan keberuntungan.

Latihan
 
Setahap demi setahap tim ini menjadi kuda hitam di beberapa kejuaraan ski jump, hingga lolos kualifikasi untuk mengikuti olimpiade musim dingin. Di beberapa olimpiade, mereka sukses meraih medali emas dan perak. Balutan drama film ini sangatlah bagus dan mengharukan. Saya bukan tipe yang mudah meneteskan air mata ketika melihat adegan sedih, tetapi film ini sukses membuat saya sangat terharu melihat kerja keras mereka membuahkan hasil dan membanggakan keluarga para atlet.

 
Kejuaraan

Di akhir film, disebutkan bahwa film ini didedikasikan untuk timnas ski jump Korsel yang selama sepuluh tahun, telah mengukir berbagai prestasi internasional. Sayangnya, hingga saat ini ski jump masih merupakan olah raga yang belum populer di Korea Selatan. Tim nasionalnya masih saja terdiri dari lima orang itu.


SS: sedikit, adegan berciuman
VA: sedikit, adegan berkelahi melawan kelompok gangster


Tidak ada komentar:

Posting Komentar