atas: Kaupun juga tim nasional!
bawah (oranye): Langitlah yang kuimpikan!
Saya
benar-benar tidak menduga dari judulnya bahwa ini adalah film yang mengangkat
olah raga. Dari judul versi internasionalnya (Take Off), saya mengira akan berurusan dengan dunia penerbangan. Hehe.. Setelah mengetahui judul asli film ini adalah 국가대표 (secara harfiah = perwakilan negara, dialihbahasakan menjadi tim nasional), saya menyadari kebodohan itu.
Take-off didasarkan
pada kisah nyata tim nasional ski jump Korea Selatan, yang berjuang mulai
dari nol hingga puncak prestasi.
![]() |
Sebelum |
![]() |
Sesudah |
Alkisah suatu
kota di Korea Selatan berambisi menjadi tuan rumah olimpiade musim dingin. Sebagian
persyaratannya, kota itu harus memiliki tim nasional untuk salah satu olah raga
yang dipertandingkan. Maka diputuskanlah untuk membentuk tim ski jump. Pak
Pelatih (Seong Dong-il) berusaha mengumpulkan atlet-atlet potensial. Ia
berusaha merekrut mantan anggota timnas ski jump Amerika Serikat (Ha
Jeong-u). Atlet berdarah korea itu diadopsi oleh keluarga Amerika dan ia
remigrasi ke Korea untuk mencari Ibu kandungnya. Ia menerima tawaran dari
pelatih agar mendapat kesempatan naturalisasi. Selain dia, Sang Pelatih juga
merekrut tiga orang mantan pe-ski amatir yang karirnya terhenti oleh kasus steroid.
Walaupun sama-sama ski, ski jump memerlukan keahlian khusus yang berbeda
dari ski yang telah mereka geluti. Jadilah semuanya belajar dari nol di bawah
asuhan pelatih dan mantan atlit timnas Amerika itu. Mereka menggunakan
fasilitas latihan seadanya untuk berusaha mengontrol postur dan keseimbangan
tubuh, berusaha mengatasi ketakutan akan ketinggian dan kecepatan tinggi.
Semuanya dibumbui dengan kendala masalah keluarga, keuangan, sedikit masalah
politis, dan keberuntungan.
![]() |
Latihan |
Setahap
demi setahap tim ini menjadi kuda hitam di beberapa kejuaraan ski jump, hingga
lolos kualifikasi untuk mengikuti olimpiade musim dingin. Di beberapa
olimpiade, mereka sukses meraih medali emas dan perak. Balutan drama film ini
sangatlah bagus dan mengharukan. Saya bukan tipe yang mudah meneteskan air mata
ketika melihat adegan sedih, tetapi film ini sukses membuat saya sangat terharu
melihat kerja keras mereka membuahkan hasil dan membanggakan keluarga para atlet.
Di akhir
film, disebutkan bahwa film ini didedikasikan untuk timnas ski jump Korsel yang
selama sepuluh tahun, telah mengukir berbagai prestasi internasional. Sayangnya,
hingga saat ini ski jump masih merupakan olah raga yang belum populer di Korea
Selatan. Tim nasionalnya masih saja terdiri dari lima orang itu.
SS: sedikit, adegan berciuman
VA: sedikit, adegan berkelahi melawan kelompok gangster
Tidak ada komentar:
Posting Komentar